Monday, April 5, 2010

Trik Menjadi Generasi Hebat


Masa depan suatu bangsa ada di pundak anak-anak kita. Bila setiap anak mendapatkan hak bertumbuh kembang optimal, kelak dia akan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. Meraih kesehatan yang berkualitas adalah hak setiap orang, terlebih untuk anak pada masa tumbuh kembangnya. Ibarat menabung, kesehatan adalah investasi masa depan si buah hati dan deposito di usia tuanya nanti.

Membesarkan anak dengan penuh kasih sayang patut dilakukan setiap orangtua. Wajar bila orangtua selalu berupaya menggali dan mencari informasi akurat dalam memperhatikan nutrisi seimbang bagi anaknya. Pasalnya, kualitas tumbuh kembang anak bergantung pada kualitas dan jumlah asupan nutrisi yang dibutuhkan tiap hari. Anak di atas usia setahun akan mengalami tumbuh kembang yang sangat pesat dIbandingkan ketika usia mereka lebih muda, kebutuhan nutrisinya pun akan meningkat.

Setiap kali si kecil makan, makanan yang diasup sebenarnya merupakan sumber zat gizi yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan untuk tubuh sebagai zat tenaga, pembangun, dan pengatur. Dan, biasanya mereka akan amat memerhatikan asupan makanan si kecil sesuai dengan usianya. Tidak ada orangtua yang mau melihat anaknya sakit-sakitan, bukan?
Yang terabaikan
Memerhatikan asupan nutrisi anak itu penting dan perlu. Untuk mendukung per­tumbuhan yang menjadi cikal bakal masa depan anak dipengaruhi oleh dua hal utama yaitu pola asuh dalam rumah atau pola asuh orangtua dan pengaruh lingkungan seperti lingkungan pergaulan, sekolah dan lain-lain.

Sayangnya, yang kerap terjadi orang­tua amat memprioritaskan kebutuhan nutrisi anak sampai lima tahun saja. Menginjak usia di atas lima tahun, kebutuhan nutrisi si anak kerap tera­baikan. Alasannya beragam, ada yang mengatakan karena anak sudah besar, mereka sudah bisa memilih makanan sendiri, menyesuaikan dengan pola makan orangtuanya dan beragam alasan lainnya. Padahal sebenarnya anak di atas usia lima tahun masih perlu mendapatkan kontrol dari orangtua terutama masalah pemberian nutrisi yang sesuai kebutuhan di setiap tahap usia anaknya.

Oleh karena itu, muncullah masalah-masalah baru yang dihadapi orangtua seperti anak susah makan, makanan yang diasup si kecil tidak berkualitas, salah pola makan, dan pemberian nutrisi yang kurang tepat. Untuk poin yang terakhir ini kerap dialami orangtua karena kurangnya edukasi maupun pengetahuan orangtua mengenai kebutuhan nutrisi anak di atas lima tahun.

Sebenarnya masa perkembangan anak tidak hanya sampai usia lima tahun. Perkembangan anak hingga 18 tahun turut memegang peranan penting untuk menunjang masa depan mereka.

Menurut dr Samuel Oetoro, M.S.,Sp. GK, Clinical Nutrition Specialist dari Siloam Hospitals Semanggi Specialist Clinic, kurangnya perhatian orangtua untuk kebutuhan nutrisi anakdi atas lima tahun, banyak dilatarbelakangi kesadaran masyarakat yang belum mengerti fase-fase pertumbuhan manusia dengan tepat. Masyarakat kita umumnya hanya memerhatikan pada fase balita saja. Hal inilah yang sebenarnya perlu diubah. Mengapa? Karena seorang anak sam­pai dewasa memiliki fase berbeda. Samuel memaparkan bahwa fase growth spurt (tumbuh cepat) yang pertama ada sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Tak heran   pada fase awal ini, anak yang baru lahir dan saat dia menginjak usia kedua, biasanya terlihat beda sekali.

Fase pertumbuhan berikutnya adalah fase perturhbuhan biasa pada rentang dua hingga lima tahun. Di atas lima tahun, fase pertumbuhan anak terbagi lagi menjadi tiga. Fasenya yaitu lima hingga delapan tahun adalah masa anak-anak, pra puber terjadi pada usia sembilan hingga 12 tahun, dan masa puber atau remaja pada usia 13 hingga 18 tahun. Di masa remaja inilah menjadi tahap tumbuh cepat yang kedua.

Titik kritis
Fase-fase pertumbuhan anak patut diperhatikan dengan baik. Pasalnya di sinilah titik kritis pertumbuhan seorang anak yang dia nanti akan berkualitas hidupnya. Kualitas hidup ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan otak, fisik, dan mental.

Pada perkembangan otak, titik kritisnya berada saat si bayi masih dalam  kandungan hingga usia dua tahun pertama. Kalau otak tidak bertumbuh dan berkembang optimal, si anak tidak akan mendapat kesehatan yang berkualitas.

Titik kritis terutama terkait pertumbuhan otak. Hal ini terutama pada saat si  anak masih dalam kandungan hingga usia dua tahun pertama sebab 80% pertumbuhan otak di sana.Baru pada usia dua hingga lima tahun, akan menambah 10 persen dan sempurna pada usia lima hingga 12 tahun.

Beri nutrisi tepat
Peran orangtua di sini benar-benar diuji. Mereka dianjurkan untuk memerhatikan nutrisi yang tepat bagi anaknya. Seperti kata Samuel, untuk masa anak-anak, yang dibutuhkan adalah makanan untuk mendukung pertumbuhan dan aktivitas. Artinya makanan-makanan dengan sumber energi dan protein untuk pertumbuhan harus tercukupi.

Di rnasa pra puber, sembilan hingga 12 tahun, asupan makanan harus memenuhi kebutuhan gizi, terutama protein. Pada 12 tahun ke atas, mereka tetap membutuhkan kelengkapan gizi terutama sumber protein. Pasalnya selain protein berguna untuk pertumbuhan, ia juga berperan penting mendukung proses hormonal. Di masa inilah, anak juga memerlukan asupan makanan untuk daya tahan tubuh.

Tidak lupa kebutuhan akan kalsium perlu dipenuhi, karena amat berguna untuk pertumbuhan tulang dan otot serta untuk kerja syaraf. Nah, disinilah peran susu yang berkualitas dan komposisinya memenuhi kebutuhan pertumbuhanlah yang memegang peranan penting. Susu memiliki laktoferin untuk daya tahan tubuh, osteoprotegerin untuk pertumbuhan tulang, serta karnitin untuk pembentukan otot.

Sumber: KOMPAS, MINGGU, 7 MARET 2010




No comments:

Post a Comment