Tidak seperti biasanya, sepulang sekolah sore itu, Hatim
tidak langsung ke meja makan, mencari cemilan sore. Setelah mengganti seragam
sekolahnya dengan kaos, dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya lalu bergegas
menuju ruang tengah. Karena penasaran saya mengikutinya dari belakang. Benda yang dikeluarkan dari dalam tas tadi ternyata
lembaran-lembaran kertas origami.Lho,
itu kan shuriken. Saya menghitung 1,2...wow
ada 23 origami shuriken yang sudah jadi. “Buat apa ini dibikin banyak Hatim?” “Dijual
di sekolah,” jawabnya tanpa menghentikan
gerakan tangannya yang begitu cepat.
“Kalau duitnya sudah banyak mau dibelikan apa Hatim?”
“Ditabung dulu, nanti kalau sdh banyak, Hatim mau beli
sepeda, beli yoyo, beli tor blade, dan kalo abi pas kekurangan duit, bisa ambil dari situ
hehe.
Teeeeng!
Saat tu saya berpikir, bisa juga anak ini merencanakan
sesuatu. Dia punya keinginan terhadap sesuatu dan merencanakan untuk memenuhinya. Sementara saya, jarang sekali berpikir terlalu
ke depan. Menyiapkan sekolah untuk anak lalu menabung untuk itu. Atau,
merencakan tuk membeli lemari pendingin baru, kemudian mengatur keuangan untuk mewujudkannya. Jarang
sekali. Paling sering itu, ada duitnya, segera beli barangnya. Bukan karena
tidak mau, tapi belum tau caranya dan ngga tau mau nanya ke mana. Pun menyiapkan
dana untuk keadaan darurat atau mendadak, jarang sekali.
Dulu, sewaktu masih tinggal di Jogja, beberapa kali didatangi oleh agen asuransi,
tapi saya kok merasa belum cocok. Utamanya di permasalahan ribanya. Belum ada
yang bisa mengentaskan keraguan-keraguan saya tentang itu.
Jawaban Hatim tadi membuat saya berpikir bahwa perencanaan
keungan untuk kemudian hari itu ternyata penting. Tapi..harus belajar sama
siapa? Belajar ke konsultan, pastilah mahal J
Ini yang membuat keinginan belajar hanya menjadi keinginan saja.
Saat membaca undangan mengikuti seminar perencanaan
financial di grup blogger Makassar Anging mammiri, saya segera mendaftarkan diri.
Inilah kesempatan untuk belajar perencanaan keuangan.
Tiba di Trans Studio Mall (TSM) jam menunjukkan pukul 11.00
WITA. Awalnya saya pikir sudah terlambat, tetapi melihat daeng Ipul, Anchu dan
Unga masih duduk-duduk sambil ngopi di depan Cafe Zafferano tempat acara
berlangsung, saya sedikit lega. Setelah menikmati suguhan pstel dan teh susu
panas, acara pun dimulai.
Saya mengambil tempat paling belakang, berdekatan sama
Nanie, Anbhar dan Unga. Supaya viewnya kelihatan dengan jelas. Ini sih ahlasan
saja :)
Ibu Joice, seorang wartawati senior Kompas yang aktif mengisi
halaman ekonomi membawakan materi
pertama di seminar ini.
Beliau mencoba membuka wawasan kita tentang pentingnya
perencanaan finacial dengan kisah kawannya yang bernama Munir. Munir yang
selalu nampak sehat, bersemangat dan pekerja keras dan memiliki 2 anak ini
ternyata mengidap penyakit Leukimia.
Setelah setahun keluar-masuk rumah sakit,
akhirnya beliau dipanggil menghadap ke Yang Maha Kuasa. Syukurnya, Munir telah mempersiapkan
perlindungan bagi keluarganya. Dia memiliki empat polis asuransi jiwa yang
setelah dicairkan bisa menopang kehidupan istri dan anak yang ditinggalkan. Ibu Joice
pengen kita mengambil pelajaran dari kisah ini tentang pentingnya melindungi
keluarga dengan perencanaan financial.
![]() |
gambarnya inart.wordpress.com |
Beliau
mengingatkan agar segera mempersiapkan finasial, karena semakin lama memulai,
maka akan semakin besar pula ongkos penundaannya. Dan, target menjadi hal yang paling penting
saat memulai merencanakan keuangan tuk masa depan. Dengan mengetahui target,
kita jadi tahu berapa dana yang harus disisihkan perbulan. Dana darurat menjadi
hal yang tak boleh dilupakan, agar tidak mengganggu lancarnya perencanaan
keuangan kita. Beliau juga memberikan tips yaitu menyisihkan 10% di awal untuk
ditabung, sebelum membelanjakan tuk kebutuhan kita.
Setelah sesi 1, peserta Seminar Seminar & Exhibition
Roadshow Sun Life Financial di Makassar dihibur oleh 2 komika dari Komunitas
Stand Up Comedy Gowa dan Makassar.
Setelah ishoma, Daeng
Ipul membawakkan materi kedua; tentang “Bagaimana
Menghasilkan Duit dari Hobbi.” Yang sangat berkesan dan nancap di hati adalah saat
Daeng Ipul menyatakan bahwa FOKUS adalah satu dari kunci utama kesuksesan.
Pilihlah salah satu hobbi yang dikuasai, lalu fokuslah dan terus mengembangkan kemampuan
diri
![]() |
Gambar pinjam lelakibugis.net |
Selain fokus dan terus belajar, yang tak kalah penting
adalah berjejaring dan berkomunitas dengan pemilik hobi yang sama. Demikian penjelasan
Daeng Ipul.
Beliau juga
membongkar tif suksesnya dalam dunia blogging, yaitu selalu kreatif, jangan
malas dan selalu menjaga etika; tidak plagiat, tidak mengambil sumber tanpa
menuliskan sumbernya dan lain-lain.
Selain tips, daeng Ipul tak lupa mengingatkan tantangan yang
sering dihadapi oleh seorang blogger yang pengen sukses, yaitu konsistensi, gampang
menyerah, takut bersaing dan kehilangan passion.
Sangat menginspirasi materi yang dibawakan oleh daeng Ipul
di sesi 2 ini.
Saya yakin bahwa hobi bisa menjadi peluang menuju
kesuksesan, dan setelah sukses jangan lupa mulailah merencanakan keuangan.
Daeng Ipul menutup materinya dengan sebuah quote menarik “Ketika
hobi sudah menjadi pekerjaan utama, saatnya mencari hobi lain.”
![]() | |
Alhamdulillah menang live tweet competition. Thx Sunlife_ID |